Damai Melalui Toleransi

Untitled1Riak-riak kecil di atas kolam ikan itu menghiasi pemandanganku dari atas jembatan. Sesekali muncul beberapa ekor ikan mencari makan ke permukaan. Nampak dua ekor ikan kecil saling berkejaran meramaikan suasana. Namun ada satu hal yang sedikit aneh. Setelah berkejaran, kedua ikan itu tampak bersembunyi di bawah batu besar yang sama di pinggir kolam.

Sebuah pelajaran yang sangat berharga dari dua ekor ikan yang ada di kolam itu. Di satu waktu mereka saling berkejaran, tetapi di waktu yang lain tampak saling akur. Sahabat, malu lah kita pada alam yang digambarkan oleh dua ekor ikan itu. Betapa banyak dari kita saling menjatuhkan satu sama lain. Banyak dari kita saling tidak menghormati dan menghargai. Bahkan sebagian yang lain merasa sombong dan bangga diri sehingga tidak ingin disetarakan.

Peristiwa yang bermakna, jika boleh saya menyebutnya, dari dua ekor ikan tadi mengajarkan pada kita akan pentingnya toleransi. Saling memahami satu dengan lainnya. Kita boleh berlomba-lomba dalam kebaikan, namun kita tidak boleh saling menghina apalagi jika sampai menjatuhkan. Berkejaran bisa kita artikan persaingan dalam hal bisnis, saingan media, prestasi, dll. Dan bersama di bawah batu dapat diartikan saling menghargai atas semua perbedaan yang dimiliki.

Budaya toleransi dengan sederhana terlihat pada perilaku dua ekor ikan di kolam itu. Aku kira tak perlu lagi panjang lebar dibahas. Cukup mengulang kata-kata bahwa kita dapat hidup rukun dan damai dengan saling bertoleransi.

sumber gambar: shw.hayatiarni.fotopages.com –

About Ikhwan Al Amin

"I am a mathematician, but very interested to writing on media especially about politics and world of education characters. Loved sastra. Studied in Bogor Agricultural University, Indonesia."
This entry was posted in Obrolan Hati and tagged . Bookmark the permalink.

Leave a comment