Sejarah Hidup

“Tinggalkanlah jejak di mana pun kau berpijak.” (Ikhwan Al Amin)

Sebuah kata yang selalu terngiang di telingaku. Di mana pun kita berada, bahkan kapan pun, buatlah jejak bahwa kita pernah berada di situ. Jika dikatakan dengan bahasa yang lain yaitu jangan sampai ada dan tidaknya kita di sana sama saja.

Sahabat, aku kira kita perlu merenung secara mendalam tentang makna meninggalkan jejak. Makna dari dua kata itu adalah membuat sebuah episode yang menyejarah yang bisa merekam setiap jejak langkah yang telah kita lalui.

Sejarah tidak akan pernah mencatat kisah yang biasa-biasa saja. Dalam sejarah pun tak ada nama selain para pahlawan atau para pemberontak. Yang diingat oleh sejarah adalah orang yang sangat baik atau sangat buruk. Juga tentunya memberikan dampak yang besar. Karena itu, jika sahabat ingin diingat oleh sejarah maka buatlah sebuah peristiwa yang fenomenal, khas dan lain daripada yang lain.

Peristiwa unik biasanya akan lebih diingat oleh orang. Jika ingin lebih panjang dan lama lagi diingat oleh sejarah buatlah kebaikan atau keburukan yang besar yang berdampak luar biasa bagi umat manusia.

Akan tetapi, jadikanlah sejarah hidup anda bermakna bagi diri anda sendiri dan orang-orang di sekeliling anda. Itu sudah cukup. Sejarah akan mencatat dengan sendirinya. Jadilah aktor sejarah yang baik dan bisa ditiru adik-adik anda, anak-anak anda, murid-murid anda, kawan anda, bahkan semua umat manusia. Buatlah mereka merindukan kehadiran anda ketika anda tidak berada di samping mereka. Ingin dikenang seperti apa? Sejarah hidup anda lah yang menentukan.

About Ikhwan Al Amin

"I am a mathematician, but very interested to writing on media especially about politics and world of education characters. Loved sastra. Studied in Bogor Agricultural University, Indonesia."
This entry was posted in Obrolan Hati and tagged , . Bookmark the permalink.

1 Response to Sejarah Hidup

  1. ifive says:

    Jafdi sejarah bukanlah diukir ya, melainkan sejarah itu merekam.

Leave a comment